Pameran Ritech Expo 2017 merupakanpameran tahunan hasil riset, inovasi, dan teknologi karya anak bangsa berlangsung 3 hari 10 - 13 Agustus 2017, Pembukaan Pameran Ritech Expo 2017, oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, dihadiriolehMenteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, dan Bapak Teknologi Indonesia sekaligus Presiden RI ke-3, B.J. Habibie,  pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-22.

Ritech Expo  diselenggarakan di Gedung Wisma Negara, Kawasan Center Point of Indonesia Makassar (CPI), berhasil membuat para pegiat iptek dan inovasi turut meramaikan Pameran Ritech Expo ini.

Kepala Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik Kemenristekdikti, Nada Marsudi mengatakan, konsep dari pameran ini mengarah kedalam bentuk wahana dan media informasi interaktif yang menghadirkan berbagai pengalaman sains dan iptek bagi pengunjung.

Menurut Nada Marsudi “Dengan konsep ini diharapkan adanya pertukaran informasi dan pengalaman yang baik, khususnya di bidang iptek dan inovasi antara pengunjung maupun pengisi pameran,” hal ini disampaikan pada saat penutupan pameran Ritech Expo 2017 di Gedung Wisma Negara, Minggu (13/8).

Nada Marsudi menambahkan, dengan menjadi parameter perkembangan produk-produk inovasi terkini, dirinya ingin mendorong proses komersialisasi inovasi, dan mendukung diseminasi inovasi di bidang Kemaritiman, sejalan dengan tema Hakteknas ke-22 yaitu Pembangunan Maritim Berbasis Ilmu Pengetahuan.

Pameran Ritech Expo 2017 diikuti oleh 110 Institusi, 35 Perguruan Tinggi, 10 Balitbang Daerah, 20 Kementerian & Lembaga, 20 Industri & BUMN, 15 Unit Utama & Program Unggulan Kemenristekdikti, 10 Asosiasi & Komunitas, 12 Judul Seminar, 9 Demo Produk, 2 Workshop, 22 Instansi Peserta Temu Bisnis, dan juga 267 Peserta Rangkaian Perlombaan.

Dalam Ritech Expo ini Pusjatan menampilkan 36 masterpiece yang tergabung dalam booth Balitbang Kementrian PUPR , dimana stand Balitbang Kementrian PUPR mendapatkan penghargaan sebagai stand terbaik. Ikut sertanya Pusjatan dalam RITECH EXPO agar inovasi Jalan dan Jembatan yang dihasilkan Pusjatan dapat dikenal lebih luas dan dapat diterapkan di Indonesia sejalan dengan yang disampaikan wapres Jusuf Kalla pada saat pembukaan bahwa teknologi sangat penting untuk memberi nilai tambahterhadappercepatanpembangunan. Negara-negara maju biasanya menguasai teknologi. “ Teknologi memberi nilai tambah. Nilai tambah membawa kemakmuran.(Humas Pusjatan)