Nusa Dua, Bali, 22 Maret 2017, bersamaan dengan penyelenggaraan 15th REAAA Conference and IRF Global Summit, tim Pusjatan berpartisipasi aktif sebagai pendukung acara, sesuai dengan komitmen Pusjatan untuk menghadirkan inovasi di bidang jalan dan jembatan di Indonesia. Acara dengan tajuk Road for Better Living menjadi kesempatan Pusjatan untuk memperkenalkan berbagai produk Litbang, terutama yang terkait dengan peran jalan sebagai katalisator peningkatan kualitas kehidupan manusia.
REAAA Conference merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh Road Engineering Association of Asia and Australasia dan menjadi ajang paling bergengsi untuk profesional jalan di wilayah tersebut. Konferensi menghadirkan inovasi terbaru, ide dan teknologi di bidang infrastruktur jalan, dan menjadi forum untuk bertukar informasi terkait perkembangan teknologi jalan dan jembatan terkini. REAAA Conference kali ini menggandeng IRF (International Federation Road) untuk bersama-sama menyelenggarakan berbagai acara seperti Workshop, Seminar dan Pameran.
Acara hari ini dibuka secara resmi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono. Menurut Basuki, REAAA Conference, merupakan forum yang tepat untuk para engineeer jalan dan jembatan saling bertukar informasi, pengalaman praktis dan teknologi baru, termasuk kebijakan publik terkait investasi jalan. “Saya berharap Indonesia dapat meningkatkan peran Kerjasama Pemerintah Swasta antar negara anggota REAAA, dalam rangka menjawab peluang pembangunan infrastruktur, khususnya di kalangan negara berkembang,” harapnya.
Dalam Konferensi ini juga terdapat beberapa sesi dari KementerianPUPR, salah satunya adalah Rapat Koordinasi Ditjen Bina Marga pada 21 Maret 2017. Pusjatan mendapatkan kesempatan untuk memaparkan berbagai teknologi dan inovasi hasil Litbang kepada peserta Konreg dari 34 Provinsi. Dalam sambutan pembukaan Konreg, Direktur Jenderal Bina Marga, Arie Setiadi Moerwanto menyampaikan bahwa Ditjen Bina Marga membutuhkan dukungan produk Litbang untuk dapat menghasilkan infrastruktur lebih cepat dan lebih murah dengan teknologi terkini.
“Kami membutuhkan kerjasama dengan Bina Marga, agar seluruh pedoman dapat diujicobakan dan segera diimplimentasikan di lapangan”, ungkap Kepala Bidang Program dan Evaluasi, Pantja Dharma Oetojo kepada peserta Konreg. Pantja memaparkan 15 teknologi hasil Litbang Pusjatan, diantaranya Sistem Manajemen Lereng, Sindila, Simbagas, Hydroseeding dan mekanisme sertifikasi AMP. Peserta Konreg mengungkapkan bahwa keberadaan teknologi tepat guna serta NSPM sangatlah dibutuhkan, misalnya pemanfaatan material lokal dan Asbuton. (Humas)