Pusjatan kembali membuat terobosan teknologi. Aspal plastik diperkenalkan di Bali hari ini (29/7) sebagai bentuk solusi alternatif sekaligus menjawab permasalahan limbah sampah di masyarakat.
Bekerjasama dengan Universitas Udayana (Unud) dan Menko Maritim, melalui Pusat Litbang Jalan dan Jembatan melakukan join riset pengolahan cacahan plastik (PE) dan agregat yang telah lolos uji pada pemanasan di suhu 170 drajat.
Penghamparan dilakukan di samping Gedung Rektorat Unud, dengan panjang 700 meter dan lebar 5 meter menggunakan jenis perkerasan lapis pondasi macadam. Sebelum dilakukan penghamparan, kondisi jalan sangat berlubang karena sebagian jalan belum beraspal, tidak terdapat drainase dan terdapat gorong-gorong yang pecah.
Rektor Unud yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Fakuktas Teknik, Ngakan Putu Sueca dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kerjasama yang dijalin antara Udayana dengan Balitbang menjadi barometer untuk memanfaatkan limbah plastik yang dapat dimanfaatkan sebagai material jalan. "Saya berharap bisa terus-menerus di kemudian hari" tambah Ngakan Putu Sueca.
Hal senada disampaikan Kepala Balitbang PUPR , Danis H. Sumadilaga menyampaikan bahwa Balitbang bukan satu-satunya institusi yang ahli dalam pemanfaatan material, namun Balitbang hadir untuk memberikan nilai tambah.
Sejalan dengan pernyataan Danis, Deputi Bidang Koordinasi SDM, IPTEK dan Budaya Maritim, Safri Burhanudin berharap kegiatan penelitian ini dapat menjadi model, dan kerjasama dengan Balitbang terjalin dengan baik.
Turut Hadir, Kepala Balai Litbang Perkerasan Jalan Pusjatan, Nyoman Suaryana memberikan penjelasan teknis mengenai uji coba material jalan dengan limbah plastik.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan Deded Permadi, Sekretaris Balitbang Herry Vaza, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan dan Penerapan Teknologi Rezeki Peranginangin, Kepala BBPJN VI Atyanto Busono dan Kepala BBPJN VIII I Ketut Dhamawahana. (Humas Pusjatan)